Kamis, 01 Agustus 2013

puisi: Slamet Agus Sudarmojo 'BUMIKU GERING'

sastra-bojonegoro,blogspot.com








 Slamet Agus Sudarmojo






BUMIKU GERING

"grang, gring, grung, grenggrang, gring, grung, greng"
bumiku gering
bumiku ya bumimu bumiku, "ya bumi sak nyari bumi sak dumuk batuk"
bumiku gering selalu dipijak tuan-tuan kapitalis
selalu dijitak menjadi petak umpet

jrang, jring, jrung, jrengjrang, jring, jrung, jreng

Tatkala untung berhitung
semua tersenyum
sama-sama menakar sesaji
dari muntahan perut bumi

anak cucu hanyalah kerikil imajinasi
sekelebat membayang trus menghilang
mirip burung sriti di pagi hari
sekelebat terbang senyap
berlama-lama melayang
meliuk menghilang di telan kabut
tanpa janji
datang dan berlalu
terbanglah mimpi ribuan mulut anak negeri

Di antara sesar Porong - Porwodadi
di antara tanah lumpur dan "walet bengawan"
bau menyengat menebar kerontang rasa
teriakan dan celoteh anak manusia

"piyelehi, piyeleh,piyeleh
jarene matoh"

panaspun bergulir
mengukir tembang-tembang keserakahan
mengelegak
di batas gelapnya cakrawala yang membentang
jauh hari berganti
bumi pertiwi tlah terkapling teriris iris
di atas meja pertaruhan terakhir
grang, gring, grung, grengbumiku kering gering "kemringking"


Bojonegoro, 27 Oktober 2011