PENGANUGERAHAN HADIAH SASTRA “RANCAGE” 2014
Pada hari Selasa, 19 Agustus 2014, di Aula Barat ITB Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB mendapatkan kehormatan untuk menyelenggarakan Penganugerahan Hadiah Sastra “Rancage” 2014 bersama-sama dengan Yayasan Kebudayaan “RANCAGE”. Yayasan Kebudayaan Rancage didirikan oleh Ajip Rosidi tahun 1989 yang menyelenggarakan anugerah Hadiah Sastera Rancage dan Konferensi Internasional Budaya Sunda pada tahun 2001 dan 2011. Hadiah sastera Semula hanya diberikan kepada karya-karya dan tokoh- tokoh sastera Sunda. Sejak tahun 1994 hadiah sastera mulai dikembangkan pada lingkup yang lebih luas,yaitu karya-karya dan tokoh-tokoh sastera Jawa kemudian sastera Bali mulai 1998 dan sastera Lampung mulai 2008. Tujuan didirikannya Kebudayaan Rancage adalah: (a) Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan bahasa dan sastera daerah agar sejajar dengan sastera nasional dan internasional; (b) Menumbuhkan minat membaca masyarakat terhadap buku-buku yang diterbitkan dalam bahasa daerah, dan menghormati serta mengapresiasinya sebagai warisan kekayaan rohani bangsanya; serta (c) Menciptakan iklim kreatifitas bagi para pengarang dan penggiat kebudayaan daerah.
Para penerima Hadiah Sastera dan Bahasa tahun 2014 dari Yayasan Kebudayaan Rancage:
Hadiah Sastera “Rancage”
1. SASTERASUNDA
Titimangsa: 68 Sajak Alit, karya Abdullah Mustappa
Mangle untuk jasa, majalah basa Sunda yang mulai
terbit tahun 1957
2. SASTERAJAWA
Kluwung, Kumpulan crita cekak karya Nono Warnono
Dhanu Priyo Prabowo untuk jasa.
3. SASTRA BALI
Tutur Bali, Kumpulan cerita karya I Wayan Westa
I Gusti Made Sutjaja untuk jasa
4. SASTRA LAMPUNG
Suluh, Kumpulan sajak oleh Fitri Yani
Hadiah “Samsudi”
Prasasti nu Ngancik nu Ati, Karya Popon Saadah.
Hasil Lengkap Pemenang Hadiah Rancage 2014
BANDUNG,(PR)- Yayasan Kebudayaan Rancange
untuk ke 26 kalinya kembali akan memberikan Hadiah Sastera Rancage 2014
untuk karya sastera Sunda dan lembaga. Tahun 2014 Hadiah Sastera Rancage
diberikan pada budayawan sastrawan Sunda Abdulah Mustappa, Hadiah
Samsudi kepada Popon Saadah dan Hadiah Rancage bidang jasa diberikan
kepada Majalah Mangle.
Hadiah Rancage selain diberikan kepada sastrawan, budayawan dan lembaga Sunda, juga diberikan kepada sastrawan dan budayawan Bali, Jawa serta Lampung. “Untuk sastera Sunda Hadiah Rancage memasuki tahun ke-26, sastera Jawa ke-21 kalinya, sastera Bali untuk ke-18 kali dan untuk sastera Lampung buat keempat kalinya,” ujar Apip Catrik , Wakil Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, ditemui disela-sela pagelaran drama musikal Sunda religi, “Kasidah Cinta Al-Faruq”, Auditorium Padepokan Seni Mayang Sunda.
Sepanjang tahun 2013 buku sastera bahasa Sunda dan bacaan anak-anak yang terbit ada 42 judul, yaitu 27 judul buku baru dan 15 judul merupakan cétak-ulang, lebih sedikit dari buku yang terbit tahun sebelumnya (ada 68 judul). “Seperti biasa buku cétak ulang, karya bersama dan karya Ajip Rosidi tidak masuk hitungan, artinya tidak dipertimbangkan untuk mendapat Hadiah ‘Rancagé’,” terang Apip.
Penerbit yang menerbitkan buku bahasa Sunda dalam tahun 2013 kian banyak. Selain Kiblat Buku Utama yang menerbitkan 17 judul, ada Geger Sunten (5 judul), Green Smart Books Publishing (4 judul), TBM Nurul Huda (4 judul), Pustaka Jaya (3 judul), Wisata Literasi (3 judul), Studio Titik Dua (1 judul), Rak Buku (1 judul), MSB Publishing (1 judul), dan Galeri Padi (1 judul). Dua judul diterbitkan oléh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemda Jawa Barat.
Dari 27 judul buku baru ada sebuah yang merupakan terjemahan (Si Démplon karya Guy de Maupassant diterjemahkan oléh Duduh Durahman). Dari 26 judul karya asli, satu berupa ésai berjudul Wanoh ka Lakuning Jagat yang ditulis oléh Adjat Sudradjat, guru besar géologi dan vulkanologi Universitas Padjadjaran. Buku-buku lainnya berupa fiksi: Berlian : 11 carpon wanoja (karya bersama), Boa-boa karya Irianto; Wayahna karya Irianto, Tunggu Hujan karya Irianto, Nunang Nunaning karya Irianto, Lalakon Awon karya Godi Suwarna, Ronggéng Sajajagat karya Ahmad Bakri, Lalaki na Tungtung Peuting karya Tiktik Rusyani, Londok karya Hérmawan Aksan, Randa Ték Dung karya Muryana Surya Atmaja dan Nénéng Sumarni, Bulan Buleud dina Jandéla karya Dudung Ridwan, Kalakay karya Dény Riaddy, A Liong karya Nyi Roro, Kumaha Aing Wéh karya @KumahaAingWéh, Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Kabungbulengan karya H.D. Bastaman, Sabalakana karya Dadan Sutisna, Tariking Angin karya Godi Suwarna, Katumbiri: Antologi Sajak Sunda diédit oléh Téddi Muhtadin, Hariweusweus Leuweung Pineus karya Arom Hidayat dan Titimangsa: 68 Sajak Alit karya Abdullah Mustappa.
Yayasan Kebudayaan “Rancagé” menerima buku-buku dalam bahasa Madura dan bahasa Banjar terbitan tahun 2013. Dua judul buku bahasa Madura semuanya kumpulan puisi, dan keduanya ditulis oléh seorang penyair yaitu Yayan K.S. “Kejhung Aghung”, merupakan kumpulan sajak modéren dalam bahasa Madura dan”Puisi Jhâpa”, merupakan puisi mantera dalam bahasa Madura. Kecuali itu ada kiriman buku kumpulan sajak dalam bahasa Banjar “Sisigan Sungai” karya Abdurrahman El Husaini.
Pada acara penyerahan yang akan dilaksanakan Selasa (19/8) bertempat di Aula Barat ITB Jalan Ganesha Bandung Hadiah Sastera Rancage 2014 selain diberikan pada budayawan sastrawan Sunda Abdulah Mustappa, Hadiah Samsudi kepada Popon Saadah dan Hadiah Rancage bidang jasa diberikan kepada Majalah Mangle, juga akan diberikan pada sasterawan dan budayawan Jawa, Bali dan Lampung.
Hadiah Sastera “Rancagé” 2014 untuk sastera Jawa diberikan kepada Nono Warnono untuk katyanya berupa kumpulan cerita “Kluwung” dan untuk jasa diberikan kepada Dhanu Priyo Prabowo. Sementara untuk sastera Bali diberikan kepada I Wayan Westa untuk kumpulan cerita “Tutur Bali” dan untuk jasa diberikan kepada I Gusti Made Sutjaja. Sedangkan sastera Lampung diberikan kepada Fitri Yani untuk karya kumpulan sajak “Suluh”. (Retno Heriyanto/A-89)***
Hadiah Rancage selain diberikan kepada sastrawan, budayawan dan lembaga Sunda, juga diberikan kepada sastrawan dan budayawan Bali, Jawa serta Lampung. “Untuk sastera Sunda Hadiah Rancage memasuki tahun ke-26, sastera Jawa ke-21 kalinya, sastera Bali untuk ke-18 kali dan untuk sastera Lampung buat keempat kalinya,” ujar Apip Catrik , Wakil Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, ditemui disela-sela pagelaran drama musikal Sunda religi, “Kasidah Cinta Al-Faruq”, Auditorium Padepokan Seni Mayang Sunda.
Sepanjang tahun 2013 buku sastera bahasa Sunda dan bacaan anak-anak yang terbit ada 42 judul, yaitu 27 judul buku baru dan 15 judul merupakan cétak-ulang, lebih sedikit dari buku yang terbit tahun sebelumnya (ada 68 judul). “Seperti biasa buku cétak ulang, karya bersama dan karya Ajip Rosidi tidak masuk hitungan, artinya tidak dipertimbangkan untuk mendapat Hadiah ‘Rancagé’,” terang Apip.
Penerbit yang menerbitkan buku bahasa Sunda dalam tahun 2013 kian banyak. Selain Kiblat Buku Utama yang menerbitkan 17 judul, ada Geger Sunten (5 judul), Green Smart Books Publishing (4 judul), TBM Nurul Huda (4 judul), Pustaka Jaya (3 judul), Wisata Literasi (3 judul), Studio Titik Dua (1 judul), Rak Buku (1 judul), MSB Publishing (1 judul), dan Galeri Padi (1 judul). Dua judul diterbitkan oléh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemda Jawa Barat.
Dari 27 judul buku baru ada sebuah yang merupakan terjemahan (Si Démplon karya Guy de Maupassant diterjemahkan oléh Duduh Durahman). Dari 26 judul karya asli, satu berupa ésai berjudul Wanoh ka Lakuning Jagat yang ditulis oléh Adjat Sudradjat, guru besar géologi dan vulkanologi Universitas Padjadjaran. Buku-buku lainnya berupa fiksi: Berlian : 11 carpon wanoja (karya bersama), Boa-boa karya Irianto; Wayahna karya Irianto, Tunggu Hujan karya Irianto, Nunang Nunaning karya Irianto, Lalakon Awon karya Godi Suwarna, Ronggéng Sajajagat karya Ahmad Bakri, Lalaki na Tungtung Peuting karya Tiktik Rusyani, Londok karya Hérmawan Aksan, Randa Ték Dung karya Muryana Surya Atmaja dan Nénéng Sumarni, Bulan Buleud dina Jandéla karya Dudung Ridwan, Kalakay karya Dény Riaddy, A Liong karya Nyi Roro, Kumaha Aing Wéh karya @KumahaAingWéh, Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Kabungbulengan karya H.D. Bastaman, Sabalakana karya Dadan Sutisna, Tariking Angin karya Godi Suwarna, Katumbiri: Antologi Sajak Sunda diédit oléh Téddi Muhtadin, Hariweusweus Leuweung Pineus karya Arom Hidayat dan Titimangsa: 68 Sajak Alit karya Abdullah Mustappa.
Yayasan Kebudayaan “Rancagé” menerima buku-buku dalam bahasa Madura dan bahasa Banjar terbitan tahun 2013. Dua judul buku bahasa Madura semuanya kumpulan puisi, dan keduanya ditulis oléh seorang penyair yaitu Yayan K.S. “Kejhung Aghung”, merupakan kumpulan sajak modéren dalam bahasa Madura dan”Puisi Jhâpa”, merupakan puisi mantera dalam bahasa Madura. Kecuali itu ada kiriman buku kumpulan sajak dalam bahasa Banjar “Sisigan Sungai” karya Abdurrahman El Husaini.
Pada acara penyerahan yang akan dilaksanakan Selasa (19/8) bertempat di Aula Barat ITB Jalan Ganesha Bandung Hadiah Sastera Rancage 2014 selain diberikan pada budayawan sastrawan Sunda Abdulah Mustappa, Hadiah Samsudi kepada Popon Saadah dan Hadiah Rancage bidang jasa diberikan kepada Majalah Mangle, juga akan diberikan pada sasterawan dan budayawan Jawa, Bali dan Lampung.
Hadiah Sastera “Rancagé” 2014 untuk sastera Jawa diberikan kepada Nono Warnono untuk katyanya berupa kumpulan cerita “Kluwung” dan untuk jasa diberikan kepada Dhanu Priyo Prabowo. Sementara untuk sastera Bali diberikan kepada I Wayan Westa untuk kumpulan cerita “Tutur Bali” dan untuk jasa diberikan kepada I Gusti Made Sutjaja. Sedangkan sastera Lampung diberikan kepada Fitri Yani untuk karya kumpulan sajak “Suluh”. (Retno Heriyanto/A-89)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar