Annida-Online—
Demi menjaga kelestarian sastra Jawa, secara khusus komunitas Kelompok Seniman Muda Bojonegoro (KSMB), Jawa Timur, meluncurkan buku antologi puisi berjudul Serat Daun Jati karya 15 penyair asal Bojonegoro. Tidak seperti buku kumpulan puisi yang pernah ada, buku antologi ini merupakan kumpulan 100 puisi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang diluncurkan pada Sabtu (27/3) lalu.
“Peluncuran antologi puisi para penyair di Bojonegoro ini menunjukkan kebangkitan sastra yang ada di daerah, juga sebagai upaya membangkitkan kembali sastra Jawa agar Bahasa Jawa jadi popular di masyarakat Jawa itu sendiri,” kata Arieyoko, Ketua KSMB Bojonegoro.
Dalam kesempatan tersebut pula, Arieyoko menjelaskan bahwa target utama dari pembaca buku tersebut adalah pelajar sekolah. “Karena kalangan inilah yang sudah mulai asing dengan bahasa “ibu” mereka, sastra Jawa secara khusus. Makanya, semoga antologi ini bias diterima oleh para siswa sekolah,” harap Arieyoko lagi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, KSMB sengaja membagi-bagikan buku tersebut secara gratis di sekolah-sekolah sekitar Bojonegoro dan Yogyakarta. Selain meluncurkan dan membagi-bagikan buku, komunitas KSMB giat dalam menyelenggarakan kegiatan sastra di Bojonegoro, dengan harapan, sastra bisa membumi di daerah tersebut. Selain itu, perkembangan sastra di Jawa Timur, khususnya Bojonegoro, masih harus terus digalakkan lagi.
“Sastra adalah jalan menuju pengenalan kita terhadap budaya bangsa. DI dalamnya mengandung pesan moral dan titah-titah filosofis hidup kita sesuai dengan budaya yang kita anut. Oleh karenanya, KSMB hadir sebagai bagian dari penyemarak sastra di Bojonegoro,” tambah Arieyoko.
Dari 100 karya puisi dalam buku tersebut, sekitar 25 persennya berbahasa Jawa, yaitu karya penyair ternama Bojonegoro, Djayoes Pete dan JFX Hoery. Puisi Jawa lainnya karya Gampang Prawoto, Herry Abdi Gusti, dan Suyanto. Sementara itu, puisi penyair lainnya yang berbahasa Indonesia, yaitu karya Arieyoko, Agus Budiono, Didik Wahyudi, Kang Yoto, Beno Siang Pamungkas, Erry Amanda, Yorie Anggara, Yusul Susilo Hartono, Wahyu Subakdiono dan Slamet Agus Sudarmojo. Lokalitas yang membahas tentang cinta, masalah-masalah ekonomi, moral, dan budaya adalah tema-tema yang diangkat dalam antologi puisi Serat Daun Jati tersebut. [nyimas]
Demi menjaga kelestarian sastra Jawa, secara khusus komunitas Kelompok Seniman Muda Bojonegoro (KSMB), Jawa Timur, meluncurkan buku antologi puisi berjudul Serat Daun Jati karya 15 penyair asal Bojonegoro. Tidak seperti buku kumpulan puisi yang pernah ada, buku antologi ini merupakan kumpulan 100 puisi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang diluncurkan pada Sabtu (27/3) lalu.
“Peluncuran antologi puisi para penyair di Bojonegoro ini menunjukkan kebangkitan sastra yang ada di daerah, juga sebagai upaya membangkitkan kembali sastra Jawa agar Bahasa Jawa jadi popular di masyarakat Jawa itu sendiri,” kata Arieyoko, Ketua KSMB Bojonegoro.
Dalam kesempatan tersebut pula, Arieyoko menjelaskan bahwa target utama dari pembaca buku tersebut adalah pelajar sekolah. “Karena kalangan inilah yang sudah mulai asing dengan bahasa “ibu” mereka, sastra Jawa secara khusus. Makanya, semoga antologi ini bias diterima oleh para siswa sekolah,” harap Arieyoko lagi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, KSMB sengaja membagi-bagikan buku tersebut secara gratis di sekolah-sekolah sekitar Bojonegoro dan Yogyakarta. Selain meluncurkan dan membagi-bagikan buku, komunitas KSMB giat dalam menyelenggarakan kegiatan sastra di Bojonegoro, dengan harapan, sastra bisa membumi di daerah tersebut. Selain itu, perkembangan sastra di Jawa Timur, khususnya Bojonegoro, masih harus terus digalakkan lagi.
“Sastra adalah jalan menuju pengenalan kita terhadap budaya bangsa. DI dalamnya mengandung pesan moral dan titah-titah filosofis hidup kita sesuai dengan budaya yang kita anut. Oleh karenanya, KSMB hadir sebagai bagian dari penyemarak sastra di Bojonegoro,” tambah Arieyoko.
Dari 100 karya puisi dalam buku tersebut, sekitar 25 persennya berbahasa Jawa, yaitu karya penyair ternama Bojonegoro, Djayoes Pete dan JFX Hoery. Puisi Jawa lainnya karya Gampang Prawoto, Herry Abdi Gusti, dan Suyanto. Sementara itu, puisi penyair lainnya yang berbahasa Indonesia, yaitu karya Arieyoko, Agus Budiono, Didik Wahyudi, Kang Yoto, Beno Siang Pamungkas, Erry Amanda, Yorie Anggara, Yusul Susilo Hartono, Wahyu Subakdiono dan Slamet Agus Sudarmojo. Lokalitas yang membahas tentang cinta, masalah-masalah ekonomi, moral, dan budaya adalah tema-tema yang diangkat dalam antologi puisi Serat Daun Jati tersebut. [nyimas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar