http://indonesiabuku.com/
BOJONEGORO – Dua ribu lebih siswa SD/MI di Bojonegoro kemarin (22/6) mengikuti gerakan gemar membaca di depan kantor pemkab setempat. ”Setelah membaca, mereka diwajibkan menulis kesimpulan yang dibaca,” kata Sukarni, ketua panitia gerakan gemar membaca Bojonegoro.
Sesuai temanya, para siswa yang ada diminta membaca bersama. Sebagian di antara mereka membaca dengan duduk lesehan di atas trotoar. Sebagian lainnya duduk di alun-alun kota setempat.
”Para siswa diminta memilih membaca buku fiksi atau nonfiksi selama 60 menit dan diminta membuat kesimpulan atau sinopsis dengan waktu 60 menit yang selanjutnya hasilnya dikumpulkan,” imbuh Sukarni.
Menurut dia, tulisan para siswa tersebut dikumpulkan. Karya mereka bakal diadu dengan siswa lainnya yang juga menggelar kegiatan sejenis di sekolahnya masing-masing.
”Semua tulisan yang masuk dinilai guru bahasa Indonesia yang dipilih panitia untuk memilih 100 tulisan terbaik,” jelas Sukarni.
Gerakan gemar membaca itu dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Bojonegoro Mafudhoh Suyoto. Dalam sambutannya, dia menyatakan bahwa selama ini kebiasaan para siswa hanyalah melihat dan mendengarkan informasi dari media. Dengan adanya gerakan tersebut, diharapkan para siswa bisa memiliki kebiasaan membaca dan memahami apa yang dibaca.
”Dengan membaca maka manusia akan mengetahui dunia luar dan bertambah wawasannya serta berpikir lebih panjang dalam menghadapi masalah,” tuturnya. (ade/yan)
*)Radar Bojonegoro, 23 Juni 2010
BOJONEGORO – Dua ribu lebih siswa SD/MI di Bojonegoro kemarin (22/6) mengikuti gerakan gemar membaca di depan kantor pemkab setempat. ”Setelah membaca, mereka diwajibkan menulis kesimpulan yang dibaca,” kata Sukarni, ketua panitia gerakan gemar membaca Bojonegoro.
Sesuai temanya, para siswa yang ada diminta membaca bersama. Sebagian di antara mereka membaca dengan duduk lesehan di atas trotoar. Sebagian lainnya duduk di alun-alun kota setempat.
”Para siswa diminta memilih membaca buku fiksi atau nonfiksi selama 60 menit dan diminta membuat kesimpulan atau sinopsis dengan waktu 60 menit yang selanjutnya hasilnya dikumpulkan,” imbuh Sukarni.
Menurut dia, tulisan para siswa tersebut dikumpulkan. Karya mereka bakal diadu dengan siswa lainnya yang juga menggelar kegiatan sejenis di sekolahnya masing-masing.
”Semua tulisan yang masuk dinilai guru bahasa Indonesia yang dipilih panitia untuk memilih 100 tulisan terbaik,” jelas Sukarni.
Gerakan gemar membaca itu dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Bojonegoro Mafudhoh Suyoto. Dalam sambutannya, dia menyatakan bahwa selama ini kebiasaan para siswa hanyalah melihat dan mendengarkan informasi dari media. Dengan adanya gerakan tersebut, diharapkan para siswa bisa memiliki kebiasaan membaca dan memahami apa yang dibaca.
”Dengan membaca maka manusia akan mengetahui dunia luar dan bertambah wawasannya serta berpikir lebih panjang dalam menghadapi masalah,” tuturnya. (ade/yan)
*)Radar Bojonegoro, 23 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar