Jumat, 28 Februari 2014

Antologi Puisi Penyair Lima Negara

sastra bojonegoro blogspot.com









Pengumuman Hasil Seleksi:  (Puisikan Bait Kata Suara)

 Antologi Puisi Penyair Lima Negara

Menyeleksi ribuan puisi dari ratusan penyair bukan persoalan mudah. Terlebih lagi penyair yang mengirim karyanya dari berbagai negara yang pastinya memiliki bahasa berbeda. Dikarenakan itulah, kami memahami betul betapa keputusan ini tidak akan memuaskan semua pihak. Tetapi kami juga meyakini, kawan-kawan penyair sudah memahami bahwa lolos atau tidak lolos dalam proses penyeleksian bukan alasan untuk kecewa, melainkan alasan untuk terus meningkatkan  kreativitas kekaryaannya.
Adapun kreteria umum yang digunakan untuk menyeleksi melingkupi beberapa aspek, yakni:
1) Kreativitas, kreativitas berkaitan dengan cara melihat suatu keadaan dan menjadikannya puisi yang menarik. Ada penyair yang mengangkat tema-tema berat sementara dari puisinya kadang tidak sanggup mengangkat bobot seberat yang diinginkan tema. Sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi bias atau kekuatan ruh puisi yang hilang. Ada pula yang mengangkat puisi dari hal-hal sederhana tetapi sanggup membawa bobot pesan yang memukau.
2) Orisinalitas, kemurnian puisi tentu saja harus dipahami setelah menerim pengaruh dari bahan bacaan serta pengaruh lainnya. Setelah itu barulah berbicara kemurnian. Yakni tidak menggunakan karya orang lain atau menyalin sebagian apa lagi keseluruhan puisi orang lain.
3) Musikalitas, rima dan irama puisi terjaga (tidak patah) sehingga pembaca tidak merasa tenggorokannya tersedak lantaran puisi tiba-tiba kehilangan musikalitasnya. Hal ini mohon tidak dipahami sebagaimana rima pada puisi-puisi lama. Melainkan musikalitas pada kadar puisi kekinian.
4) Kepaduan, yang dimaksud kepaduan adalah keterjagaan tema dalam larik dan bait yang dibuat. Serta logika puitik yang masih mungkin dapat diterima.
5) Unik, dalam proses penyeleksian yang paling menyulitkan adalah memilih karya yang sesungguhnya sama bagu, sama indah, dan sama-sama memiliki kekuatan ruh penuh. Akan tetapi di lain sisi, tema yang diangkat sama, cara melihat sebuah tema juga sama, bahkan cara penulis memposisikan dirinya dalam puisi juga sama. Inilah yang akhirnya membuat kami harus memilih di antara kesamaan itu, yakni hanya satu di antaranya yang kami pilih.
6) Dan kelima (seharusnya keenam) adalah memberikan kepercayaan kepada penyair-penyair muda yang potensial untuk turut masuk dalam antologi ini. Karena kami sangat percaya bahwa perlu ada ruang bagi penyair-penyair muda untuk mempublikasikan karya-karyanya.
Dari beberapa kriteria tersebut menghasilkan pertimbangan dari berbagai hal sehingga muncul nama-nama berikut:
  1. Abdullah Tahir = Tutong - Brunei Darussalam
  2. Abdullah Abdul Rahman = Ipoh - Malaysia
  3. Abdul Malik = Medan - Indonesia
  4. Achmad Sultoni = Cilacap – Jateng-Indonesia
  5. Adri Sandra = Paya Kumbuh - Padang-Indonesia
  6. Ady Harboy = Medan - Sumut - Indonesia
  7. Ahmad Ahnaf - Kuala Lumpur - Malaysia
  8. Ahmad Sirajudin Mohd Tahir = Perak – Malaysia
  9. Aini Sekar Arum = BMI - Formosa – Taiwan
  10. Aldi Istanzia Wiguna = Ciparay - Bandung – Indonesia
  11. Alhusni Husni = Kajhu - Aceh - Indonesia
  12. Ampuan Awang = Kinabalu - Malaysia
  13. Arafat AHC = Demak-Jateng-Indonesia
  14. Ari Witanto = DI Yogyakarta – Indonesia
  15. Arsyad Indradi = Banjarbaru - Kalsel - Indonesia
  16. Asrul Irfanto = Bojonegoro – Jateng-Indonesia
  17. Aulia Nur Inayah = Tegal - Jateng - Indonesia
  18. Ayat Khalili = Madura – Jatim-Indonesia
  19. Ayu Cipta=Tangerang-Banten-Indonesia
  20. Azmi Nordin = Kelantan – Malaysia
  21. Badruddin SA = Madura-Jatim-Indonesia.
  22. Bambang Eka Prasetya = Magelang - Jateng – Indonesia
  23. Bagus Burhan = Kudus - Jateng-Indonesia
  24. Che Fauziah binti Idrus=Malaysia
  25. Chipz Mirza Sastroatmodjo = Kudus-Jateng-Indonesia
  26. Darman D Hoeri = Malang - Jatim - Indonesia
  27. Dedet Setiadi = Magelang - Jateng - Indonesia
  28. Deodatus D Parera = Kupang-Indonesia
  29. De Kemalawati = Aceh - Indonesia
  30. Didi Pengeja Adabi = Hang Tuah-Malaysia
  31. Dimas Arika Mihardja = Jambi - Indonesia
  32. Dimas Indiana Senja = Brebes - Jateng - Indonesia
  33. DR. TRI Budhi Sastrio = Sidoarjo = Jatim-Indonesia
  34. Ega Setyatama = Cilegon - Banten - Indonesia
  35. Ekohm Abiyasa = Karanganyar - Jateng-Indonesia
  36. Eni Meiniar Gito = Rejang Lebong - Bengkulu - Indonesia
  37. En Kurliadi NF = Kranji - Bekasi Barat-Indonesia
  38. Fajar Timur = Tangerang - Banten - Indonesia
  39. Farida Sundari = Sidorejo Hilir - Medan – Indonesia
  40. Gabriel Kim Juan = Labuan - Malaysia 
  41. Gampang Prawoto = Bojonegoro - Jatim - Indonesia
  42. Gia Setiawati Nesa = Kotamobagu - Gorontalo – Indonesia
  43. Gie Ferdiyan = Cilegon - Banten - Indonesia
  44. Helfi Hendri Hanif = Jakarta - Indonesia
  45. Helin Avinanto / Helin Supentul = Ngawi-Jatim-Indonesia
  46. Hesti Sartika = Medan - Sumut- Indonesia
  47. Irham Kusumah = Bandung-Jabar-Indonesia
  48. Irna Novia Damayanti = Purbalingga - Jateng– Indonesia
  49. Isroni Muhammad Zulfa = Banyumas – Jateng-Indonesia
  50. Jay Wijayanti = BMI - Taipei - Taiwan
  51. Julia Asviana = Pontianak - Kalbar - Indonesia
  52. Kamaria Bte Buang = Singapura
  53. Khaziah Bte Yem = Singapura
  54. Khoer Jurzani = Sukabumi - Jabar-Indonesia
  55. Kurnia Hidayati = Batang - Jateng - Indonesia
  56. Lalu Muhammad Syamsul Arifin = Lombok - NTT – Indonesia
  57. Lintang Panjer Sore = BMI - Hongkong
  58. Mahlis Tompang = Malaka – Malaysia
  59. Mahroso Doloh = Patani - Thailand
  60. Marina Novianti = Bogor-Jabar-Indonesia
  61. Mohd Ayadi = Kelantan - Malaysia
  62. Muh Ali Sarbini = Gresik - Jatim– Indonesia
  63. Muhammad Asqalani Eneste = Riau-Indonesia
  64. Muhammad Gusti Kurniawan / Zulkifli = Jambi -Indonesia
  65. Muhammad Lefand = Jember - Jatim - Indonesia
  66. Muhammad Rinaldy = Palembang – Indonesia
  67. Nastain Achmad Attabani = Tuban - Jatim-Indonesia
  68. Niam At-Majha = Kudus - Jateng - Indonesia
  69. Nordita Bte Taib = Singapura
  70. Norjanah MA = Pinang - Malaysia
  71. Nova Linda = Pekan Baru - Indonesia
  72. Nurhadi = Kendal - Jateng - Indonesia
  73. Okto Muharman = Batu Hampar - Sumbar-Indonesia
  74. Oscar Amran = Bogor - Jabar - Indonesia
  75. Puspita Ann = Solo-Jateng-Indonesia
  76. Retno Handoko = Sumut-Indonesia
  77. Riyanto = Purwokerto - Jateng - Indonesia
  78. Rohani Din = Toa Payuh - Singapura
  79. Roslan Syarif = Selangor - Malaysia
  80. Rosnani Ahmad = Kedah - Malaysia
  81. Ruhyati = Indramayu - Jabar - Indonesia
  82. Sani La Bise = Sabah - Malaysia
  83. Seruni Tri Padmini = Solo - Jateng-Indonesia
  84. Sharimi Che Rus = Kedah - Malaysia
  85. Sofyan rh Zaid = Bekasi – Jabar-Indonesia
  86. Sri Wintala Achmad = Cilacap - Jateng-Indonesia
  87. Sus Setyowati Hardjono = Sragen - Jateng - Indonesia
  88. Syaki Zanky = DI. Yogyakarta – Indonesia
  89. Syafrein Effendi Usman = Malaka - Malaysia
  90. Tara Pangestu = BMI - Hongkong
  91. Trisnatun Mpd = Aji Barang - Jateng - Indonesia
  92. Ummi Marsheyta = Malaysia
  93. Vanera El Arj = Wonosobo - Jateng - Indonesia
  94. Winarni Dwi Lestari = Karawang - Jabar – Indonesia
  95. Winarno Jumadi = Bandung – Jabar-Indonesia
  96. WYAZ Ibnu Sinentang = Ketapang - Kalbar - Indonesia
  97. Yasintus T Runesi = Cilandak - Jakarta – Indonesia
  98. Yudi Damanhuri = Tangerang - Banten - Indonesia
  99. Yupnical Saketi = Jambi – Indonesia
  100. Zen AR = Sumenep - Jatim – Indonesia
Antologi ini akan diterbitkan pada 30 Maret 2014 dan launching pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2014 di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Indonesia. Antologi pertama di-launching di Batu Muda Kuala Lumpur. Harapan kami di tahun mendatang dapat di-launching di Singapura. Demikian pengumuman ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Komunitas Puisikan Bait Kata Suara, 20 Januari 2014.
TTD KURATOR:
1. Ka Tyo (Penyair, Pembina Lentera Foundation, Jakarta, Indonesia)
2. Muhammad Rois Rinaldi (Penyair, Pimred Tabloid RR, Cilegon, Indonesia)
3. Noor Aisya (Penyair, Pembina PBKS & Pendiri Lentera Faoundation, Singapura)
MENGETAHUI:
  1. Sonny H. Sayangbati (Penyair, Penasehat PBKS & Lentera Foundation, Jakarta, Indonesia)
  2. Yatim Ahmad (Penyair, Penasehat PBKS, Wartawan Sabah, Malaysia)
  3. Mahbub Junaedi (Penyair, Pembina PBKS, Bumi Ayu, Indonesia)
DAN SELURUH PENGURUS PBKS
  1. Bard Vilanova (Penyair, Distributor PBKS, Malaysia)
  2. Ezah Nor (Penyair, Desain Grafis PBKS, Malaysia)
  3. Comic Comot (Penyair, Kontribotor PBKS, Malaysia)
  4. Fahmi Mcsalem (Penyair, Kontributor, Pasuruan, Indonesia)
  5. Luluk Andrayani (Penyair, Kontributor PBKS, Hongkong)
Info berita di tempo.co Senin, 20 Januari 2014 | 12:56 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 101 penyair berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand lolos dalam seleksi penerbitan antologi puisi Asia Tenggara yang sedianya akan diluncurkan pada Juni mendatang di Indonesia.

Seleksi antologi puisi yang dilakukan komunitas Puisikan Bait Kata Suara ini menyaring ribuan karya penyair muda dari berbagai negara, termasuk penyair Indonesia yang bermukim di Taiwan dan Hong Kong.

Menurut salah seorang kurator asal Indonesia, Muhammad Rois Rinaldi, penyeleksian karya ini terhitung tidak mudah karena beragam karya ditulis dengan bahasa berbeda. Namun, kata Rois, yang merupakan penyair muda asal Cilegon, Banten, ini, kurator memilih karya bersandar pada kriteria dengan berbagai aspek, seperti kreativitas, orisinalitas, musikalitas, dan unik.

"Ada penyair bermaksud mengangkat tema berbobot, namun apa daya kekuatan roh puisi hilang lantaran tidak sebanding dengan tema yang diangkat, sehingga pesan tidak sampai kepada pembaca. Sebaliknya, ada pula penyair dengan tema sederhana namun sanggup membawa pesan yang memukau," ujar Rois kepada Tempo, Senin, 20 Januari 2014.

Seleksi juga memfokuskan kepada penyair muda yang dari segi kemapanan kepenyairan belum terlalu kuat di negaranya, namun produktivitas karya terus bergulir hingga saat ini. Sejumlah penyair Indonesia yang lolos dalam seleksi ini antara lain Bambang Eka Prasetya (Magelang), Arsyad Indradi (Banjar Baru, Kalimantan Selatan), Ayu Cipta (Tangerang, Banten), Dimas Arika Mihardja (Jambi), Dimas Indiana Senja (Brebes, Jawa Tengah), Ekohm Abiyasa (Karanganyar, Jawa Tengah) Sus Setyowati Hardjono (Sragen, Jawa Tengah), dan sejumlah penyair lain.

Sedangkan sejumlah penyair dari negara lain seperti Abdullah Tahir (Tutong, Brunei Darussalam), Nordita Bte Taib (Singapura), Mahroso Doloh (Patani, Thailand), dan Che Fauziah binti Idrus (Malaysia).

Yang menarik, para penyair Indonesia yang masuk antologi puisi ini aktif tergabung dalam Gerakan Puisi Menolak Korupsi. Sebuah gerakan yang terus digelorakan para penyair Indonesia dalam penolakan korupsi di Tanah Air. Mereka juga gencar membacakan karya puisi antikorupsi dengan cara berkeliling dari kota ke kota di Indonesia dengan biaya pribadi.

Antologi puisi ini sedianya merupakan antologi puisi kedua. Untuk antologi pertama diluncurkan di Batu Muda, Kuala Lumpur, pada 2013 lalu. Berikutnya, setelah Indonesia, antologi ini akan diluncurkan di Singapura. (Ayu Cipta)

Berita serupa juga diposting di sastra bojonegoro blogspot.com


http://www.jendelasastra.com/berita/pengumuman-hasil-seleksi-antologi-puisi-penyair-lima-negara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar