Sabtu, 22 November 2014

Lesehan Emper Mangku Putra



LENTERA CINTA

kejernihan air
mengurai kesejukan
embun mata pagi perempuan
tanpa sepatah kata
bersimpuh
pada tanah, bebatuan dan batin
merindu

bait lentera mensyair kasih
daundaun jatuh tanpa tiupan nada
debu tak memaknai daki
tatkala tayamum menyimpan bersit zaman


Cilegon, 24 Oktober 2014






BOJONEGORO – CILEGON



Rajekwesi

mengirama gendhing

gendhing tayub

pintas jalan
memutar roda
berarah laut
singgahan
jati-jati menanam rindu
sisa-sisa zaman.



roda
roda mengejar buih
ombak sepanjang deandles
memanen penderitaan pribumi.



Pati
mesin
tanpa asap
loket, sederet kedai
jajakan haus dan lapar
penghisap
gantikan kenalpot
gadis jengki melintas
lelehkan mata
mata lelah.



lelap tanpa kata
Jakarta mengeja nama
nama
Serang memanen padi
seruni turunkan kaki
nyiur hijau melambai
lantunkan syair
syair derita kata
bait-bait membaja
luluh
terucap
"katuran rawuh"
ing kota Cilegon.





Cilegon PPAT, 22102014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar