Sastra Bojonegoro:
Sastra-Lisan, Sastra-Tulis dan Buku Sastra
Minggu, 01 April 2012
SAJAK : Gampang Prawoto (3)
@ Pejambon 3
Add
Gampang Prawotopuisi lama:
Pak Demokrasi
siapa dirimu …..
kalau engkau berani
tampakkan wujudmu
agar kami takmencari kesana
kemari
kamu takkemana-mana
kamu ada dimana-mana
kata teori, kamu dapat dipercaya
kata teori, kamu mampu menampung aspirasi masa
saat penipu ulung memerlukanmu
engkau dipuja, disanjung dan dijunjung
dengan embel-embel tinggalkan kemiskinan
dengan hiasan berantas korupsi dan kolusi
tengah malam …..
demokrasi terjaga dari tidurnya
sadar akan mimpinya,
ia membohongi rakyat
ia mengobral janji gombal pada rakyat
ia menipu rakyat
ia mengobral janji palsu pada rakyat.
Surabaya, 29051997
Balada Canngkul
Sang Petani
Matahari dimana engkau berada, cahayamu selalu mempesona, sinarmu amat
sangat berharga, engkau simpan tenaga perkasa.
Saat engkau muncul, mereka mulai mengasah cangkul, dengan semangat dan
langkah penuh harapan, mereka garap sawah dan ladang luas membentang.
Dengan tenaga tanpa perhitungan. Lalu, ia tanamkan bibit-bibit padi hasil
utangan. Tumbuh subur, ijo royo-royo, berkat kotoran ternak banpres dan pupuk
bimas.
Petaniku ……. Berkat kerja kerasmu,
berkat doa khusukmu petiklah hasil panenmu.
Sepertinya petani bangga dan bahagia. Hasil panen tampak dipelupuk mata.
Namun, apa yang ia pikirkan dan ia rasakan hingga petaniku tampak sedih dan lunglai.
Kebayan dan Jagabaya sudah menabuh kentongan, menyampaikan hasil
konperensi di pendapa. Bayarlah bibit padi dan pupukmu karena pegawai KUD sudah
menunggumu.
Dengan menghisap rokok tengwe sembari mengerutkan dahi. Sang petani
berpikir, kemana tenagaku, dimana hasil kerjaku dan siapa yang memanen padiku.
Haruskah aku terus begini, menanti terbit dan terbenamnya mentari.
Sembari mengasah cangkul tumpulnya petani menanti datangnya kemakmuran tiba
Bojonegoro, 12 Juli 1997
Bencana
Dosa
hujanku …..
apa engkau marah
hingga sungai-sungai menangis kehausan
sawah dan ladang merana kekeringan
hutanku …..
benarkah kau terbakar
benarkah kau dibakar
atau mungkin mati obong, daripada ditebang
gunungku …..
mengapa engkau bergerak-gerak
selalu ingin berontak
apa mungkin sesaji belum diarak
mungkin …..
kau …..
hingga kekeringan melanda
hutan terbakar menyala
gunung meletus terus-menerus
bencana merajalela
kelaparan dimana-mana.
Surabaya, 17121997
Berputar
Di Dinding
Orang kecil
tenagamu harus kuat
karena kerjamu lebih berat
hasilpun tak kan dilihat
Orang sedang
tenaga hasil menghadang
kerjamu cumah memecut orang
hasil baik tuk laporan juragan
Orang besar
tenaga tersimpan tuk di kamar
duduk-duduk santai tunggu laporan
detik berapa? ……., tak ada yang bertanya
menit berapa? ……., Lebih atau kurang
jam berapa? ……., pasti ada jawabnya.
Surabaya, 20121997
Raja
Diraja
Kalau di hutan, aku kenal dirimu
tak ada yang mengangkat
tak ada yang melantik
tak ada yang mewisuda
kau sebut dirimu si raja hutan
auumm ….. , heemm ………
penguasa rimba belantara
Disini ….., semua orang tahu
akulah penguasa tunggal negeri ini
penguasa tidak untuk dan untuk tidak diganti
aku penguasa belum mau diganti
penguasa tak mau diganti
Semua orang kan tahu, siapa aku …..
akulah penyelamat negeri ini dari tikus-tikus sawah
yang berusaha makan ketela pohon yang masih mentah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar