Minggu, 29 Agustus 2010

Seniman Bojonegoro Pentas di Yogyakarta

Slamet Agus Sudarmojo
http://www.antarajatim.com/

Bojonegoro - Kelompok Seniman Muda Bojonegoro (KSMB), Jawa Timur, dijadwalkan tampil membacakan karya-karya puisi dan geguritan (puisi Jawa) di Amphitheater Taman Budaya Yogyakarta, Jawa Tengah, Minggu (25/4) pukul 20.00 WIB.

"Acara ini diprakarsai oleh Studio Pertunjukan Sastra (SPS) Yogyakarta," kata Ketua KSMB, Arieyoko, Jumat.

Dia menjelaskan, penampilan seniman Bojonegoro di Taman Budaya Yogya itu, terjadwal sejak Januari lalu. " ini sebuah kehormatan bagi kami yang hanya komunitas seniman "ndeso" (desa),” ungkapnya.

Kesanggupan KSMB memenuhi undangan tersebut dengan pertimbangan, untuk meneguhkan eksistensi KSMB sebagai kelompok seniman yang menggumuli sastra etnik.

Di samping itu, untuk mencuatkan wacana kebangkitan sastra etnik 2010 yang layak diperjuangkan. Menurut ia, sastra etnik Indonesia kian tersungkur, teronggok, terlantar nasibnya. Buktinya, kian minim masyarakat luas yang melupakan bahasa daerah asalnya. Ini kan kecelakaan besar bagi Indonesia,” tegasnya.

Disebutkan, dari sekitar 746 bahasa-bahasa etnik yang semula segar menyubur Nusantara, kini yang masih dipertahankan masyarakat, kian menyusut dratis. Termasuk bahasa Jawa yang sekarang tak lagi banyak diminati, terutama kalangan muda.

Penyair-penyair yang tampil membacakan karya-karyanya, adalah dari Bojonegoro Agus Sighro, Asrul Irfanto, Didik Wahyudi, Gampang Prawoto, Hery Abdi Gusti, Arieyoko), Babat Lamongan, Lina Kelana, Ponorogo, Ary Nurdiana, Tegal, Jawa Tengah, Dyah Setyawati, Indramayu, Nurohman Sudibyo dan dari Sukabumi. Anisa Afzal.

“Karya sastra etnik yang dibacakan kawan-kawan itu, adalah sastra etnik yang bermuatan tradisi lokal daerahnya masing-masing. Keluar dari mazab dan kredo-kredo sastra Jawa Solo maupun Yogyakarta. Ini memang sebuah perubahan,” kata Arieyoko mantan wartawan Republika itu.

Sesuai jadwal, acara ditutup dalam diskusi bertajuk “Kebangkitan Sastra Etnik 2010” dengan nara sumber Dra Dad Murniah (Nia Samsihono), MHum dari Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional Jakarta. Serta budayawan dan penyair Drs Ahmadun Yosi Herfanda, Msi, Jakarta .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar