sastra-bojonegoro.blogspot.com
Reporter: Hazhu Muthoharoh
sastra-bojonegoro.blogspot.com Komunitas Seni Bojonegoro menggelar aksi solidaritas penggalangan dana dan bantuan untuk korban erupsi Gunung Kelud di Kediri, Sabtu Malam (1/3/2014). Acara yang bertajuk "Ngamen Bareng" ini digelar di tribun Alun-alun Kota Bojonegoro merupakan kerja bareng antara Komunitas Seni Bojonegoro dengan Persatuan Penyair Peduli Bangsa.
Ketua panitia penyelenggara, Burhanudin menjelaskan bahwa malam ini adalah Ngamen Sastra yang ketiga setelah sebelumnya digelar di Alun-alun Trenggalek. Di antara kesenian yang ditampilkan malam ini musikalisasi puisi, teater, pantomim, perkusi dan juga dance yang menggambarkan tentang erupsi Gunung Kelud.
Adapun pilihan digelar di Alun-alun karena malam Minggu merupakan hari keluarga, diharapkan sumbangan yang terkumpul bisa lebih maksimal. "Disamping itu juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa berkarya seni atau bersastra itu mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang termasuk anak kecil," ungkap guru SMKN 2 Bojonegoro ini.
Semua elemen seni terlibat dalam acara ini seperti Sayap Jendela, Teater Awu SMKN 2 Bojonegoro, SMK Siang Bojonegoro, SMAN 1 Bojonegoro dan juga sebagian besaranggota Dewan Kebudayaan Bojongeoro. Ratusan pengunjung terlihat antusias memadati tribun Alun-alun mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. [zhu/yud]
Wisik Kelud
sastra-bojonegoro.blogspot.com
sastra-bojonegoro.blogspot.com Komunitas Seni Bojonegoro menggelar aksi solidaritas penggalangan dana dan bantuan untuk korban erupsi Gunung Kelud di Kediri, Sabtu Malam (1/3/2014). Acara yang bertajuk "Ngamen Bareng" ini digelar di tribun Alun-alun Kota Bojonegoro merupakan kerja bareng antara Komunitas Seni Bojonegoro dengan Persatuan Penyair Peduli Bangsa.
Ketua panitia penyelenggara, Burhanudin menjelaskan bahwa malam ini adalah Ngamen Sastra yang ketiga setelah sebelumnya digelar di Alun-alun Trenggalek. Di antara kesenian yang ditampilkan malam ini musikalisasi puisi, teater, pantomim, perkusi dan juga dance yang menggambarkan tentang erupsi Gunung Kelud.
Adapun pilihan digelar di Alun-alun karena malam Minggu merupakan hari keluarga, diharapkan sumbangan yang terkumpul bisa lebih maksimal. "Disamping itu juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa berkarya seni atau bersastra itu mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang termasuk anak kecil," ungkap guru SMKN 2 Bojonegoro ini.
Semua elemen seni terlibat dalam acara ini seperti Sayap Jendela, Teater Awu SMKN 2 Bojonegoro, SMK Siang Bojonegoro, SMAN 1 Bojonegoro dan juga sebagian besaranggota Dewan Kebudayaan Bojongeoro. Ratusan pengunjung terlihat antusias memadati tribun Alun-alun mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. [zhu/yud]
Gampang Prawoto |
Dening: Gampang Prawoto
Suwe anggonku
ngampet
jroning dhadha
mbledosku
saka gumrengsenge
olah piker lan olah
rasa
sira
Lebuku sumebar
dhedhet saindenging
jagad
bumi aji
tanah jawi
Lebuku klilip
kang wenteh
“ cadhok bisa ndelok”
lelimengan dadi
padhang
panguwasaning gusti
minangka pratandha
ontran – ontran ing
nuswantara
ngranti mangsa
tumuruning ratu adil
bawa laksana
enggal tumiba.
Bojonegoro, 02232014
sastra-bojonegoro.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar