Sabtu, 15 Maret 2014

Sambut Mari Elka, Bupati Bojonegoro ‘Mbecak’

.sastra-bojonegoro.blogspot.com
.









Sambut Mari Elka, Bupati Bojonegoro ‘Mbecak’

kang yoto mari elka bojonegoro

Bojonegoro  – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MenParekraf), Mari Elka Pangestu yang mengunjungi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).

Sesuai jadwal, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekref) Mari Elka Pangestu, siang ini (13/3/2014) tiba di Bojonegoro. Dalam salah satu rangkaian kunjungannya, Mari Elka diajak mengunjungi sentra kerajinan kayu jati di Sukorejo Kota Bojonegoro.

Ada yang unik dalam kunjungan tersebut, Bupati Bojonegoro, Drs H Suyoto MSi, memilih menjamu kunjungan Mari Elka dengan menjadi abang becak. Tampak Kang Yoto, begitu biasa dipanggil, mengayuh becak, sementara Mari Elka menjadi penumpangnya. Kang Yoto mengantar Mari Elka melihat proses pembuatan meubel di Sukorejo yang telah menembus pasar Internasional ini.

Guyuran gerimis tak menghalangi peristiwa unik tersebut, dalam berbagai kesempatan, Kang Yoto memang selalu tampak mempunyai spontanitas yang membuat kegiatan formil menjadi lebih luwes.
Sebelumnya diberitakan, Mari Elka bakal memulai lawatannya dengan mengunjungi Agrowisata Belimbing di Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Diperkirakan, rombongan akan tiba di Bojonegoro pada siang (13/3/2014) hari.

Mari Elka bakal bermalam di Bojonegoro setelah mengunjungi desa wisata di Jono, Temayang. Yang kemudian dilanjutkan pada keesokan paginya (14/03/2014) di ruang Anglingdharma, kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Disitu, akan digelar Ngobrol Budaya, yang rencananya juga bakal dihadiri oleh Tim Pelangi dan Bentar Budaya (Kompas). Diperkirakan Ngobrol Budaya tersebut bakal rampung sebelum waktu sholat Jum’at. (lyamcb)

Mari Elka (Menteri Parekraf) di Desa Jono Temayang, Kabupaten Bojonegoro (13/3/2014)


jaranan bojonegoro

Bojonegoro  – Rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), tiba di Desa Jono, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) sekitar pukul 20:00 (13/3/2014), disambut alunan hadrah serta riuhnya reog, rombongan singgah di rumah Kepala Desa setempat untuk makan malam.

Setelah makan malam, rombongan melanjutkan perjalanannya menuju sanggar dengan berjalan kaki. Tak henti-hentinya Menteri Parekraf, Mari Elka Pangestu, menyapa ratusan warga dari penjuru desa yang berjejer di sepanjang jalan desa tersebut.

Rombongan sempat berhenti melihat tari jaranan yang disiapkan di desa wisata tersebut. Mari Elka beberapa kali bertepuk tangan saat melihat penampilan seniman-seniman desa di atas panggung sederhana tersebut.
Rombongan melanjutkan perjalanannya menuju sanggar, ratusan warga telah berada di lokasi. “Kami persilahkan ibu Menteri dan Bapak Bupati beserta rombongan untuk meninjau stand pameran,” suara sambutan dari pengeras suara saat rombongan memasuki halaman sanggar.

Saat berada di stand-stand yang diletakkan pada sudut halaman, Mari Elka langsung menghampiri pengrajin batik tulis dan mencoba melukis batik menggunakan canting yang ada. Di lokasi itu sendiri, tampak dipamerkan 4 lukisan karya seniman Bojonegoro, stand batik tulis, batik cap, serta stand baju batik khas Bojonegoro.

Sebelumnya, Mari Elka berkesempatan untuk mengunjungi sentra industri kerajinan kayu jati di Desa Sukorejo, Kota Bojonegoro dan di Kasiman. Selain itu, bersama Bupati Bojonegoro rombongan menteri juga telah mengunjungi kawasan agrowisata Blimbing di Desa Ringinrejo, Kalitidu. (*/mcb)












Ngobrol Budaya


Ngobrol Budaya Bojonegoro

Bojonegoro – Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M.Si menegaskan bahwa salah satu kekuatan di sektor pariwisata Kabupaten Bojonegoro adalah pada event atau festival. Hal ini ia nyatakan pada acara Ngobrol Budaya bersama Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (MenParekraf), Mari Elka Pangestu, Jumat (14/3/2014).

Kang Yoto, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Bojonegoro memiliki sumberdaya wisata berupa sejarah yang sangat besar. Mulai dari sejarah masa kerajaan Majapahit, Rajekwesi hingga masa kolonial Belanda. Hal ini juga didukung dengan adanya Bengawan Solo yang menjadi titik penting dalam keberlangsungan sejarah ini.

“Sejarah Bojonegoro ini sangat besar, sangat potensial. Dan budayanya sangat kaya,” ujar Kang Yoto dalam paparannya di ruang Angling Dharma, Pemkab bojonegoro.
Ia menambahkan, karena Kabupaten Bojonegoro memiliki kebudayaan yang sangat kaya, maka setiap tahun ada berbagai event yang cukup menarik. “Model wisata yang paling pas di Bojoenegoro adalah event, dan kita punya banyak kesempatan untuk mengenalkan semua budaya kita,” tutupnya. ()sastra-bojonegoro.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar