Senin, 24 Maret 2014

Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo : Itu Bojonegoro

sastra-bojonegoro.blogspot.com




REKTOR UNAIR PERTAMA

 

 

 

 

 

 

Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo, Presiden Universitas (UNAIR: 1954 -1961)



24 Agustus 1904. lahir  A.G. Pringgodigdo di Desa Kasiman, Kab. Bojonegoro, Jawa Tumur, Indonesia. Putera Bupati Tuban RMAA Koesoemohadiningrat (alm) dengan Ny. R.A. Windrati Notomidjojo (alm, puteri Patih Rembang) ini. kakak kandung dari duta besar Abdoel Kareem Pringgodigdo.

Tahun 1911-1918,  A.G. Pringgodigdo merajut pendidikannya lulus Europeesche Lagere School di Tuban;

Tahun 1923, A.G. Pringgodigdo lulus Hoogere Burger School (HBS) di Surabaya;

Tahun 1925, A.G. Pringgodigdo lulus Meraih pendidikan tambahan Candidaat Indisch Recht;

Tahun 1926, A.G. Pringgodigdo lulus cumlaude Candidaat Indologie.

Tahun 1927, A.G. Pringgodigdo lulus Sarjana Hukum di Rijks Universiteit di Leiden, Belanda. juga
mendapatkan sertifikat cum laude dalam ilmu Indologi.

Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo Kemudian, mengawini  Nawang Hindarti Djojo Adhiningrat.

Tahun 1934, A.G. Pringgodigdo sebagai Revrendaris (juru tulis) di Kantor Gubernur Jatim.

1 Oktober 1940 A.G. Pringgodigdo Referendaris t.b. Voorzitter Commissie tot bestudering v.Staatsrechtelijke hervormingen (Commissie visman) di Jakarta.

1 Mei 1942 sampai 28 Februari 1943, A.G. Pringgodigdo menjadi Wedana di Batur (Dataran Tinggi Dieng) -Gunseikan Banjarnegara (SK Bupati Banjarnegara);

1 Maret 1943 sampai 31 Mei 1944,  A.G. Pringgodigdo menjadi Wedana Purworejo-Klampok (Banjarnegara);

1 Juni 1944 sampai Mei 1945,  A.G. Pringgodigdo menjabat Wedana di Purwokerto (SK Gunseikan Banjarnegara);

1 Juni 1945,  A.G. Pringgodigdo menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai sekretarisnya Radjiman Widyoningrat, pemimpin BPUPKI.

1 Agustus 1945, A.G. Pringgodigdo diangkat menjadi Wakil Kepala Kantor Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Zityoo) di Jakarta (dimana Bung Hatta sebagai Kepala Kantornya). Juga menjadi anggota Panitian Lima, yang bertanggung jawab atas perumusan Pancasila.

17 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 diangkat menjadi Sekretaris Negara RI yang pertama di Jakarta dan di Jogjakarta, di bawa Presiden Soekarno

1 Juni 1948, A.G. Pringgodigdo diangkat untuk merangkap menjadi Komisaris Negara Urusan Dalam Negeri di Sumatera.

1 Oktober 1948. merangkap anggota Komisaris Pemerintah Pusat di Bukittinggi (Sumatera).

Desember 1948, ketika Agresi Militer Belanda II, Pringgodigdo ditangkap dan diusir ke Bangka dengan pemimpin Indonesia lain; dia juga melaporkan bahwa arsipnya dibakar Belanda.

Tahun1949-1954, A.G. Pringgodigdo diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Hukum Administrasi Negara pada Fak. Hukum Universitas Gadjah Mada.

27 Desember 1949 -7 Desember 1950, A.G. Pringgodigdo diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi Menkeh RI di Jogya, mewakili Masyumi.

Setelah pensiun dari politik, Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo  menjadi pengajar. Dia mulai sebagai dosen besar luar biasa di Universitas Gadjah Mada, mengajar ilmu hukum.











Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo,  Presiden Universitas (UNAIR) Masa Bhakti 1954 -1961, dibantu oleh  sekretaris Univiversitas Drs. Soemartono

10 Nopember 1954, Universitas Airlangga resmi berdiri berdasarkan PP No. 5 / 1954 yang diresmikan Presiden Soekarno;

23 Desember 1954, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo Dilantik oleh Presiden Soekarno, untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Universitas Airlangga I di Gubernuran Surabaya, dengan SK Presiden RI-1/11/1954. Masa Jabatan beliau sampai tahun 1961.

Tahun 1954, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo merangkap Jabatan menjadi Guru Besar dan Ketua Fakultas Hukum Unair;

Tahun 1956-1957, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo Juga merangkap Jabatan sebagai Acting Presiden.

Tahun1959-1961, merangkap pula sebagai Acting Ketua Fak. Kedokteran Gigi Unair  ikut merintis
berdirinya Universitas Hasanuddin Makassar . Selanjutnya bertugas sebagai presiden Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang, lalu kembali ke Surabaya dan mengajar di IKIP Surabaya. Di kemudian hari Pringgodigdo mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum bersama Kho Siok Hie dan Oey Pek Hong.

Tahun 1961-196, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo menjadi pegawai tinggi Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta;

Tahun 1967, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo diangkat menjadi Guru Besar Penelitian Sejarah/Ketatanegaraan RI.

Tahun 1967, Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo menjabat Ketua Balai Penelitian Pendidikan IKIP Negeri Surabaya;

Tahun 1971,  Prof. Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI. Setelah itu menjadi Guru Besar luar biasa pada beberapa PTS di Surabaya.

Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo  menikah dengan Nawang Hindrati Joyo Adiningrat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar